Ujung Penantian akhirnya dirilis oleh Harmonia, Jumat, 1 Mei 2020 melalui platform digital. Band asal Bali yang beranggotakan empat orang ini pun mengakui jika lagu berbaha Indonesia itu sekaligus menandai 4 tahun perjalanan karirnya diindustri musik.
“Lagu ini sudha dilengkapi dengan video lirik berlatar animasi,”kata Dewa Gede Krisna, vocalis band itu. Jumat (1/5/2020).
Bang yang beranggotakan Tude (bass), Wahyu (cajon, vokal), Dodit (lead gitar), dan Dewa Gede Krisna (gitar, vokal) ini mengatakan jika pada single teranyarny ini mereka pun sepakat untuk main dengan format full band. Perlu diketahui jika band yang terbentuk pada 2016 ini lebih dikenal dengan musik yang bernuansa accoustic. “Kami format band tapi lebih memainkan accoustic secra menyeluruh,”pungkasnya.
Tidak ada alasan khusus untuk hal itu (format full band), lanjut Krisna, mereka hanya ingin tampil lebih fresh dan berbeda. Lagu itu diciptakan oleh Komang Arnawan dan dilengkapi dengan lirik yang dikerjakan bersama Gede Buana, Arnawan, dan Dewa Krisna. Menurut Krisna, lagu itu bercerita tentang perjuangan dan pengorbanan yang berujung pada tidak keberpihakan cinta.
“Cintanya disia-siakan! Kadang memang cinta tidak selalu berpihak pada yang tulus, kadang juga banyak orang memilih untuk meninggalkan pasangan yang mau berjuang dari awal, berkorban sepenuh hati untuk dirinya (dalam kondisi seadanya) dan malah memilih orang yang lebih mapan tanpa tahu kebenaran apakah orang mapan tersebut mampu tulus mencintainya,”jelasnya.
Penghujung percakapan, Krisna ingin lagu terbaru dari Harmonia bisa diterima dan menjadi teman dikala sedang beraktifitas. “Semoga bisa menghibur dan diterima oleh masyarakat,”tutup Dewa Krisana. (Red/ Dhi/ IMC).
ikuti kami di Google News