Bagi seorang seniman terlebih seni musik, apapun bisa menjadi sebuah inspirasi dalam berkarya tak terkecuali suara mesin elektrokardiogram yang melatar belakangi lahirnya “Emergency Song” milik Richart Volx dirilis pada 23 Juli 2020.
“Lagu ini hadir kembali dengan nuansa yang berbeda sebab jika kalian tahu sebelumnya lagu ini telah dimuat dalam Album SRMK Records Vol. 1 dengan genre yang sama Electro-Music,”kata Richart Volx. Kamis (23/7/2020).
Pada track Emergency Song kali ini Lyta Lautner diajak berkolaborasi untuk mengisi vocal dan lirik. Sebagai Penyanyi, Lyta -begitu ia biasa disapa- tampak antusias mengambil bagian untuk berkolaborasi bersama Richart Volx menyanyikan lagu ini.
“Seneng banget tentunya. Selain karena suka dengan lagu ini, lagunya itu ya kok kayanya dalem banget ya… jadi merasa tertantang untuk nuanginnya ke lirik. Selain itu saya senang juga bisa mendukung kawan saya (baca Richart Volx),” ungkap Lyta memuji.
Richart Volx yang bertindak selaku komposer dan sekaligus produser lagu itu membeberkan kolaborasi itu terjadi akibat sebuah potensi lagu yang bisa dikembangkan dan karakter vocal Lyta.
Mendengar lagu ini, akan membawa kita pada ingatan ruang senyap ambang batas kesadaran menuju ada atau tiada disebuah rumah sakit. Beat dan tempo lagu ini senada dengan bunyi mencekam dari sebuah mesin perekam denyut jantung yang bernama Elektrokardiogram.
“Ini pengalaman pribadi saya yang diangkat dari situasi orang terdekat saya pada saat kritis di ruang gawat darurat (ICU). Ketika itu, meskipun saya berada di tempat yang berbeda, tetapi perasaan selalu merasakan suasana ruangan itu, suara mesin elektrokardiogram akrab di telinga kala itu. Inilah inspirasi awal dari Emergency Song ini,” Tutur Richart Volx.
Kolaborasi keduanya ini terbilang epik serta saling melengkapi meski sebelumnya mereka tak pernah melakukan pertemuan unntuk membuat kolaborasi itu. Richart Volx yang bertugas meramu nada demi nada yang dihasilkan pada kompisisi lagu ini sedangkan Lyta menuliskan lirik lagu.
“Kami hanya berpedoman bahwa proses kreatiflah yang justru membuat kita terkoneksi satu sama lain secara alami. Proses pembuatan lagu ini berlangsung selama sebulan, dan diremaster oleh Richart Volx di dapur kreatifnya yang bernama Volx Kitchen,”sambung Lyta.
Lagu ini sudah dilengkapi dengan video clip yang bisa ditonton melalui kanal YouTube serta platform pemutar musik digital. Untuk video Klipnya digarap oleh idPro yang disutradarai oleh Christian Ganda bekerja sama dengan Next Creative Studio untuk penyajian efek visual (motion graphic) dalam video klip tersebut.
Tak hanya sebatas itu, di dalam video klip itu, terlibat juga seorang gadis penari tradisi – kontemporer Tanah Bali yang bernama Ni Luh Ayu Veri Andani. Menariknya lagi, video klip yang keseluruhan prosesnya dilakukan pada bulan Mei 2020 lalu ini, dapat memukau mata siapa pun yang menonton yang disebabkan oleh efek motion art yang ditampilkan memiliki konsep kuat, indah, dan tak terduga. Pengambilan gambar dalam video kilp ini dilakukan di beberapa tempat di Bali. (Red/GAN/IMC)
ikuti kami di Google News