Bicara Musik

Kabar Duka: Sam Rivers, Bassis Ikonik Limp Bizkit, Berpulang di Usia 48 Tahun

Kabar Duka: Sam Rivers, Bassis Ikonik Limp Bizkit, Berpulang di Usia 48 Tahun

INIMUSIK.COM – Dunia musik kembali berduka. Sam Rivers, bassis sekaligus salah satu pendiri band legendaris Limp Bizkit, meninggal dunia pada Sabtu, 18 Oktober 2025, di usia 48 tahun. Kabar menyedihkan ini diumumkan langsung oleh Limp Bizkit melalui akun Instagram resmi mereka pada Minggu, 19 Oktober 2025, yang langsung menyita perhatian penggemar di seluruh dunia.

Dalam unggahan yang penuh emosi, Limp Bizkit mengenang Rivers sebagai sosok yang lebih dari sekadar rekan band. “Hari ini kami kehilangan saudara, rekan satu band, dan detak jantung kami,” tulis mereka. Foto Sam Rivers yang diunggah disertai keterangan menyentuh, “The One and Only Sam Rivers,” berhasil mengundang lebih dari 400 ribu tanda suka hanya dalam waktu 12 jam.

Hingga kini, penyebab kematian Sam Rivers belum diumumkan secara resmi oleh keluarga maupun manajemen. Namun, perjalanan hidup dan kariernya sebagai musisi telah meninggalkan jejak mendalam di industri musik, khususnya dalam genre nu-metal yang melambungkan nama Limp Bizkit di akhir 1990-an.

Perjalanan Karier Sam Rivers Bersama Limp Bizkit

Sam Rivers, lahir di Jacksonville, Florida, pada 2 September 1977, menunjukkan bakat musik sejak dini. Sebelum menemukan panggilannya sebagai bassis, ia sempat memainkan tuba di masa sekolah menengah. Namun, ketertarikannya pada bass membawanya membentuk Limp Bizkit pada 1994 bersama vokalis Fred Durst dan drummer John Otto. Formasi ini kemudian diperkuat oleh gitaris Wes Borland dan DJ Lethal, menciptakan kombinasi unik yang menggabungkan rock, hip-hop, dan energi panggung yang meledak-ledak.

Nama Limp Bizkit meroket berkat album Significant Other (1999) dan Chocolate Starfish and the Hot Dog Flavored Water (2000). Kedua album ini tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga menjadikan band ini sebagai salah satu ikon nu-metal. Permainan bass Sam Rivers, yang penuh groove dan bertenaga, menjadi tulang punggung lagu-lagu hits seperti Nookie, Break Stuff, dan My Generation. Gaya bermainnya yang tenang namun penuh kekuatan membuatnya dijuluki “denyut jantung” Limp Bizkit, fondasi yang menjaga ritme dan harmoni musik band ini.

“Sam adalah keajaiban murni,” ungkap Limp Bizkit dalam pernyataan mereka. “Ia adalah ketenangan di tengah kekacauan, jiwa dari suara kami, dan ritme yang tak tergantikan.”





Perjuangan Kesehatan dan Kembalinya ke Panggung

Pada 2015, Rivers menghadapi tantangan berat ketika didiagnosis menderita penyakit liver akibat konsumsi alkohol berlebihan. Kondisi ini memaksanya untuk vakum dari aktivitas panggung dan menjalani serangkaian perawatan medis, termasuk transplantasi hati. Meski begitu, semangatnya tidak padam. Setelah menjalani pemulihan panjang, Rivers kembali bergabung dengan Limp Bizkit pada 2018, tampil dalam sejumlah tur internasional yang disambut antusias oleh penggemar.

Kehadirannya kembali ke panggung menjadi momen yang dinanti-nanti, seolah melengkapi kembali jiwa Limp Bizkit. “Sam membawa cahaya dalam setiap nada yang kami mainkan bersama,” kenang rekan-rekannya.

Warisan Sam Rivers: Legenda yang Abadi

Limp Bizkit menggambarkan Rivers sebagai sosok langka, “tipe manusia yang hanya hadir sekali seumur hidup.” Bagi mereka, Sam bukan hanya bassis, tetapi juga saudara yang membawa kehangatan dan inspirasi. “Bakatnya luar biasa, kehadirannya tak terlupakan, dan hatinya begitu besar,” tulis band itu dalam unggahan mereka.

Sam Rivers telah melewati berbagai momen bersama Limp Bizkit, dari kegilaan tur dunia hingga ketenangan di balik panggung. Warisannya sebagai musisi akan terus hidup melalui lagu-lagu yang telah menginspirasi jutaan penggemar. “Musikmu tidak akan pernah berakhir,” tutup Limp Bizkit dalam pesan perpisahan mereka.

Kepergian Sam Rivers meninggalkan luka mendalam bagi penggemar nu-metal dan komunitas musik secara luas. Namun, seperti yang diungkapkan oleh band-nya, semangatnya akan terus bergema di setiap alur bass, setiap panggung, dan setiap kenangan yang ditinggalkannya.



***



ikuti kami di Google News
Shares: