Arjuna Nakal, band asal Mengwi Bali baru saja merilis single perdana mereka Sembahyang vs Punyah lengkap dengan video clipnya. Sabtu, 5 September 2020 di kawasan Badung.
Band yang baru saja lahir pada pertengah tahun 2020 ini memang baru tapi jika melihat personelnya, mungkin sudah tidak asing lagi dengan wajah mereka.
Band yang beranggotakan Wegix (vocal, gitar), Bakso (contra bass), Pugek (Gitar) dan Koming (additional drum) cukup asik memainkan genre rockabilly.
Pemilihan nama Arjuna Nakal, dijelaskan Wegix, dirinya menggambarkan Arjuna sebagai sosok pria yang sempurna sedangkan Nakal ia gambarkan sebagai kreatifitas.
“Jadi karena ini mencerminkan manusia (yang tidak bisa dikatakan sempurna) saya artikan Arjuna Nakal, sebagai para remaja pria, yang nakal namun mempunyai kreativitas untuk berkarya,” ujar Wegix.
Dijelaskan Wegix, lagu yang ia ciptakan berdasarkan kisah nyata itu megandung pesan untuk selalu menuntaskan kewajiban utama setelah itu barulah meluangkan waktu untuk bersenang-senang. “Harus seimbang antara kewajiban dan kepentingan diri sendiri,” katanya.
Lanjut Wegix, lagu itu ia dedikasikan untuk umat hindu yang akan menyambut hari suci Galungan dan Kuningan.
“Mengambil kata sembahyang malu mare memunyah, karena tidak dipungkiri sebagian besar, para pemuda di Bali melakukan hal tersebut untuk berkumpul bersama sanak keluarga, sahabat, teman, tapi mereka tetap mendahulukan kewajiban mereka, seperti membuat penjor, membuat lawar, sate,” paparnya.
Lagu berdurasi 3 menit 33 detik sudah memiliki video clip. Begitu juga dengan proses kreatifnya yang terbilang memakan waktu sangat singkat. “Kurang dari seminggu tapi hasilnya cukup memuaskan,” lanjutnya.
Ia juga mengatakan jika lagu ini akan masuk ke album perdana Arjuna Nakal “Hari Hari Rock N Roll” yang ditargetkan rilis paling cepat akhir tahun 2020. “Tiga lagu berbahasa Bali dan lima lagu berbahasa Indonesia. Mohon doanya agar ini berjalan lancar dan sesuai dengan target,” pungkasnya.
Menutup pecakapan, Wegix memberikan penjelasan terkait ia membentuk sebuah band. Pria yng juga seorang pebisnis ini ingin melakukan sesuatu lebih.
“Sebelumnya saya dikenal sebagai solois. Tapi keinginan untuk membuat band bergenre Rockabilly sudah ada di benak saya jauh sebelum menjadi solois hanya saja belum menemukan teman atau player yang diajak membuat band rockabilly ini. Karena sekarang sudah menemukannya, project solo saya istirahatkan dulu, saya mau fokus di band,” tutupnya. (Red/Dhi/IMC)
ikuti kami di Google News