Mercy band secara resmi meluncurkan album ke-3 mereka yang bertajuk “Satu Hati” pada 14 Juli 2019. Ada cerita unik di balik peluncuran album terbaru mereka itu yakni mereka merilisnya di Yayasan Cahaya Mutiara Tanpaksiring, Gianyar.
Yayasan ini khusus menampung anak-anak dan orang-orang cacat. Bukan tanpa alasan mereka memilih untuk launching di sebuah Yayasan, Yantel gitaris sekaligus vocalis menjelaskan hal itu dilakukan sebagai salah satu bentuk atau upaya untuk berbagi kebahagiaan kepada mereka yang selama ini terlupakan. “Kita adakan acara sederhana, Mercy dan beberapa band lainnya menghibur rekan kita disana,”katanya sat ditemui dilokasi kegiatan. Minggu (14/7).
Acara tersebut memang dibuat secara intim dan mereka pun mengajak siapapun yang ingin bergabung. Ia mengatakan kegiatan itu semata-mata untuk menghibur sebab menurutnya launching album disebuah cafe atau club malam sudah terlalu biasa. “Kami sepakat dan ini spontanitas saja. Kami tidak ingin bahagia untuk diri sendiri namun juga untuk sekitar kita yang memang membutuhkan,”pungkasnya.
Ditanya terkait album, Yantel menjelaskan setidaknya ada dua lagu yang formatnya duet dengan solois pendatang baru yakni Feby dilagu Satu Hati. Tidak banyak perubahan dari band yang terbentuk pada 14 Februari 2007 ini masih didominasi dengan lagu bertema cinta dan isu sosial sebagai pelengkapnya. “kami masih sama seperti yang dulu. Mungkin di album ini kami tampak lebih dewasa lagi,”sambungnya.
Album dari band yang diperkuat oleh Santo (vokal), Juwet (drum), Pangus (guitar), Yantel (guitar) dan Tutnik (bass) ini memuat 8 lagu seperti Satu Hati, Manuse Lelipi, Api Cemburu, Sial, Bukit Campuhan, Bangkung Buang, Otak Oleng dan Optimis.
Tidak ada cetak fisik dari album ini, mereka hanya menyediakand alam bentuk digital. Selain terkendala teknis, mereka juga lebih memanfaatkan digital untuk proses distribusi serta penjualan karya mereka. “Kita lihat pasar dulu dan sementara ini jual secara online saja,”terangnya.
Sebelumnya, lagu “Otak Oleng” telah dirilis berbarengan dengan video klipnya sekitar 7 bulan lalu dan telah direspon cukup bagus oleh penikmat musik di Bali secara khusus. “Kami berharap masyarakat bisa terhibur dengan karya kami,”tutupnya. (Red/Pra/IMC)
ikuti kami di Google News