INIMUSIK.COM – Pernah dengar lagu Om Santih? Lagu ini beberapa kali sempat viral dan ternyata ada kisah menarik yang wajib kalian tahu dan sekaligus kita bahas profil Novi Surya yakni orang di balik suara khas dan sekaligus pencipta lagu ini. Lagu ini ia ciptakan pada tahun 2007 dan baru jadi pada tahun 2010 dan dirilis setahun setelahnya yakni pada 2011 yang juga menjadi bagian dari mini album Om Santih.
Di tengah vonis dokter yang menyatakan usianya tak akan panjang, Novi Surya Endah Tri Budiati menemukan keajaiban melalui lagu-lagu rohani Hindu yang ia ciptakan. Dengan semangat pantang menyerah, wanita kelahiran Palembang ini membuktikan bahwa keyakinan dan seni bisa menjadi obat bagi tubuh dan jiwa.
Awal Perjuangan Melawan Leukimia
Novi Surya, lahir pada 6 November 1989 di Palembang, memiliki passion besar dalam dunia seni sejak kecil. Ia mahir menari, melukis, dan bernyanyi. Namun, mimpinya untuk menekuni seni fotografi di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar terhenti di awal semester karena diagnosis leukimia pada 2006, tepat saat ia baru tiba di Bali untuk kuliah.
“Dokter bilang umurku tak panjang. Semua sulit, dana habis untuk berobat, kuliah pun terhenti,” kenang Novi, yang kini tinggal di Bandar Lampung bersama suami dan anaknya. Meski demikian, ia tak menyerah. Dengan tekad kuat, ia beralih kuliah di Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, jurusan Penerangan Agama Hindu, dengan beasiswa dan pindidikan terakhir S2 di UNHI Denpasar.
Menemukan Penyembuhan Lewat Lagu Rohani
Saat kondisinya melemah, Novi sering tak bisa bangun dari tempat tidur, membuatnya absen kuliah. Tugas-tugas kampus yang banyak melibatkan bahasa Sanskerta dan mantra Hindu menjadi tantangan tersendiri. Namun, dari keterbatasan ini, ia menemukan cara unik untuk belajar: menciptakan lagu rohani.
“Aku tulis pujian untuk Tuhan dalam bahasa Sanskerta, lalu kunyanyikan supaya mudah dihafal,” ujar Novi. Cara ini tak hanya membantunya menghafal, tetapi juga membawa keajaiban. Dengan penuh penghayatan, ia menyanyikan lagu-lagu ciptaannya sambil memandangi gambar Dewa Siwa dan Sri Kresna. Perlahan, gejala leukimianya mereda hingga akhirnya tak pernah kambuh lagi. “Itu seperti doa yang menyembuhkan,” katanya penuh syukur.
Salah satu lagu ciptaannya yang terkenal adalah Om Shanti, yang dinyanyikan dengan suara lembut menyentuh hati, diiringi gitar dan suling oleh Palawara Music Company. Liriknya sederhana namun mendalam: “Om Shanti, Shanti, Shanti, Om. Brahma Wisnu Maheswara, Kau-lah kekuatan dunia…” Lagu ini telah dikenal luas, bahkan oleh mereka yang tak tahu bahwa Novi adalah penciptanya. “Pernah ada yang nyanyi Om Shanti di sampingku, tapi tak tahu aku penyanyinya,” ceritanya sambil tersenyum.
Perjalanan Karier Musik yang Penuh Rintangan
Selama masa kuliah, Novi menciptakan enam lagu rohani yang kini menjadi satu album, termasuk Om Shanti, Doaku, dan Pranayama. Kariernya mulai bersinar saat ia memenangkan Juara I lomba cipta lagu rohani di IHDN dan mewakili kampusnya di Temu Karya Ilmiah (TKI). Sayangnya, di TKI, lagunya yang berjudul Cadhu Sakti tak mendapat juara meski sangat disukai publik. “Juaranya sudah diatur, tapi aku tak masalah. Banyak yang suka laguku, itu cukup,” ungkapnya.
Pada 2011, Novi merekam albumnya di studio Palawara dengan dana terbatas dari hasil ngamen. Hanya 200 CD yang dicetak, dan cepat habis karena tingginya permintaan. Namun, keterbatasan dana dan maraknya pembajakan membuatnya sulit melanjutkan produksi. “Lagu di YouTube diunggah orang lain, aku tak dapat apa-apa. Tapi anggap saja promosi gratis,” katanya optimistis.
Hadapi Harapan Palsu dengan Keteguhan Hati
Perjalanan Novi tak selalu mulus. Ia kerap menjadi korban janji manis produser dan pihak yang mengiming-imingi dukungan finansial. Salah satu dosen pernah berjanji mengganti biaya produksi album sebesar Rp30 juta, namun hanya menawarkan Rp1,2 juta setelah rekaman selesai. Yayasan lain memanfaatkan namanya untuk penggalangan dana tanpa hasil nyata, dan seorang politisi di Palembang juga ingkar janji setelah memanfaatkan lagu-lagunya untuk kampanye.
“Muak dengan janji-janji palsu. Akhirnya aku memproduksi sendiri dengan modal seadanya,” ujar Novi. Meski begitu, ia tetap bersyukur. Kini, ia dipercaya sebagai juri independen Utsawa Dharmagita oleh Dirjen Bimas Hindu, sebuah pengakuan atas dedikasinya.
Berjuang Hidup dengan Kerja Keras
Untuk bertahan hidup, Novi menjalani berbagai profesi, dari pelayan restoran, pegawai hotel, guru, hingga kerja serabutan. Meski lagunya banyak disukai, pembajakan membuatnya sulit mendapat penghasilan dari musik. Namun, ia tak pernah kehilangan semangat. “Aku percaya pada proses. Tanpa relasi atau uang, aku sampai di posisi ini,” katanya.
Kini, lagu-lagu Novi mulai dikenal pejabat dan komunitas Hindu, membuka peluang baginya untuk tampil di berbagai acara. Dengan keyakinan bahwa rezeki tak akan ke mana, ia terus berkarya, berharap suatu hari bisa memproduksi album baru dengan dukungan yang tulus.
Biodata Singkat Novi Surya
Nama: Novi Surya Endah Tri Budiati, S.Sos.H
Lahir: Palembang, 6 November 1989
Baca juga:Domisili: Bandar Lampung
Pendidikan: S1 Penerangan Agama Hindu, IHDN Denpasar
Profesi: Pencipta dan penyanyi lagu rohani Hindu
Prestasi: Juara I Lomba Cipta Lagu Rohani IHDN, perwakilan TKI, rekaman album di Studio Palawara (2011)
Keluarga: Menikah dengan I Wayan Febrianta, memiliki anak bernama I Wayan Jyota Aruna Vitthala
Kisah Novi Surya adalah bukti nyata bahwa semangat, keyakinan, dan seni dapat mengubah nasib. Dari vonis leukimia hingga menjadi inspirasi melalui lagu-lagu rohani Hindu, ia mengajarkan kita untuk tak pernah menyerah pada mimpi.
***ikuti kami di Google News








