Bicara Musik

Mengenal TAHTA: Band Pop Melayu yang Mencuri Hati Pendengar

profil band tahta

INIMUSIK.COM – Di tengah gempuran musik modern dengan berbagai genre, ada sebuah band yang berhasil mencuri perhatian pecinta musik Indonesia dengan nuansa pop Melayu yang khas. TAHTA, sebuah grup musik yang berasal dari Jakarta, telah menorehkan jejak di industri musik Tanah Air dengan lagu-lagu penuh emosi dan lirik yang menyentuh hati.

Nama TAHTA mungkin belum setenar band-band papan atas, tetapi perjalanan mereka menunjukkan potensi besar untuk bersinar lebih terang. Yuk, kita telusuri kisah TAHTA, band yang membawa warna baru dalam kancah musik Indonesia!

Awal Mula TAHTA: Dari Panggung Kecil ke Sorotan Publik

TAHTA dibentuk pada awal 2000-an, tepatnya sekitar tahun 2004, di Jakarta. Band ini awalnya terdiri dari sekelompok pemuda yang memiliki passion besar terhadap musik, khususnya genre pop Melayu yang kala itu sedang digandrungi. Dengan formasi awal yang sederhana, TAHTA mulai tampil di berbagai panggung lokal, seperti acara sekolah, kafe, hingga festival musik kecil. Nama “TAHTA” sendiri konon terinspirasi dari semangat untuk mencapai puncak kesuksesan, bagaikan menduduki “tahta” di hati pendengar.

Menurut informasi dari berbagai sumber musik daring, TAHTA mulai dikenal luas setelah merilis single mereka yang berjudul “Dia”, sebuah lagu yang menggambarkan kerinduan mendalam terhadap seseorang yang dicintai. Lagu ini, dengan melodi yang easy-listening dan lirik yang relatable, langsung mencuri perhatian pendengar. Chord sederhana namun penuh perasaan dalam lagu “Dia” bahkan menjadi salah satu yang banyak dicari di situs-situs kunci gitar, seperti yang dilansir oleh Kompas.com dalam artikel tentang lirik dan chord lagu TAHTA.

Identitas Musik TAHTA: Pop Melayu dengan Sentuhan Emosional

Apa yang membuat TAHTA berbeda dari band lain? Jawabannya terletak pada kemampuan mereka meramu musik pop Melayu dengan sentuhan emosional yang kuat. Lirik-lirik lagu TAHTA sering kali berbicara tentang cinta, patah hati, dan perjuangan hidup, yang disampaikan dengan bahasa sederhana namun penuh makna. Gaya vokal yang lembut namun bertenaga, dipadukan dengan aransemen musik yang harmonis, membuat lagu-lagu mereka mudah diingat dan dinyanyikan.

Selain “Dia”, TAHTA juga memiliki lagu lain yang cukup populer, seperti “Tempat yang Paling Indah” dan “Tak Perlu Kembali”. Lagu ini, sebagaimana disebutkan dalam artikel Kompas.com, menunjukkan kepiawaian TAHTA dalam menciptakan melodi yang menyentuh hati. Liriknya yang puitis namun tidak berlebihan menjadi daya tarik tersendiri bagi pendengar yang mencari lagu dengan nuansa melankolis.





Musik TAHTA juga kerap dikaitkan dengan nuansa nostalgia, mengingatkan pendengar pada era keemasan musik pop Melayu di Indonesia, seperti yang dipopulerkan oleh band-band seperti ST12 atau Kangen Band. Namun, TAHTA tetap membawa identitas sendiri dengan aransemen yang lebih modern dan produksi yang lebih polished, menyesuaikan dengan selera pasar masa kini.

Perjalanan dan Tantangan: Menjaga Eksistensi di Industri Musik

Industri musik Indonesia bukanlah medan yang mudah, terutama bagi band yang ingin tetap setia pada genre tertentu. TAHTA menghadapi berbagai tantangan, mulai dari persaingan dengan genre musik yang lebih tren seperti K-pop atau EDM, hingga perubahan pola konsumsi musik di era digital. Namun, TAHTA berhasil bertahan dengan memanfaatkan platform digital seperti YouTube dan Spotify untuk menjangkau pendengar yang lebih luas.

Selain itu, TAHTA juga dikenal aktif berinteraksi dengan penggemar melalui media sosial. Meski belum memiliki basis penggemar sebesar band papan atas, mereka terus membangun komunitas yang setia melalui penampilan live dan konten-konten menarik di platform seperti Instagram dan TikTok. Pendekatan ini sejalan dengan tren jurnalistik digital yang menekankan pentingnya keterlibatan audiens, sebagaimana dijelaskan dalam artikel Puskomedia tentang jurnalisme di era digital.

Namun, seperti banyak band lain, TAHTA juga harus menghadapi tantangan internal, seperti pergantian personel dan dinamika dalam proses kreatif. Meski begitu, semangat untuk terus berkarya tetap terjaga, terlihat dari konsistensi mereka dalam merilis karya baru dan tampil di berbagai acara musik.

Mengapa TAHTA Layak Masuk Playlist Kamu?

Jika kamu sedang mencari lagu-lagu yang bisa menemani momen galau atau sekadar ingin menikmati musik dengan nuansa lokal yang kental, TAHTA adalah pilihan yang tepat. Berikut beberapa alasan mengapa TAHTA patut kamu dengarkan:

  1. Lirik yang Relatable: Lagu-lagu TAHTA berbicara tentang pengalaman universal seperti cinta dan patah hati, yang mudah diterima oleh berbagai kalangan.



  2. Melodi yang Menyentuh: Aransemen musik mereka sederhana namun penuh perasaan, cocok untuk didengarkan saat santai atau sedang merenung.

  3. Identitas Lokal yang Kuat: Dengan genre pop Melayu, TAHTA membawa nuansa Indonesia yang autentik, yang kadang terlupakan di tengah gempuran musik internasional.

  4. Konsistensi Berkarya: Meski tidak selalu berada di puncak popularitas, TAHTA terus menghasilkan karya yang relevan dan berkualitas.

TAHTA di Masa Depan: Harapan dan Prospek

Ke depannya, TAHTA memiliki peluang besar untuk terus berkembang, terutama dengan memanfaatkan platform digital yang kini menjadi tulang punggung industri musik. Kolaborasi dengan musisi lain atau eksperimen dengan genre baru bisa menjadi langkah strategis untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Selain itu, menjaga interaksi dengan penggemar melalui media sosial akan semakin memperkuat posisi mereka di hati pendengar.

Penutup: TAHTA, Permen di Tengah Keramaian Musik

TAHTA mungkin bukan nama yang langsung terlintas ketika kita berbicara tentang musik Indonesia, tetapi mereka adalah permata kecil yang patut diperhatikan. Dengan lagu-lagu yang penuh emosi, identitas pop Melayu yang kuat, dan semangat untuk terus berkarya, TAHTA menawarkan sesuatu yang istimewa di tengah keramaian industri musik. Jadi, sudahkah kamu mendengarkan “Dia” atau “Tak Perlu Kembali”? Coba dengarkan, dan siapa tahu, TAHTA akan jadi band favoritmu berikutnya!

***
Catatan: Artikel ini dirangkum dari beragam sumber, jika ada kekeliruan silahkan menghubungi tim kami.

ikuti kami di Google News
Shares: