Bicara Musik

Mengenal Wijaya 80: Trio Musik Pop Retro yang Menghidupkan Nostalgia Era 80-an

profil wijaya 80

 

INIMUSIK.COM – Di tengah gempuran musik modern yang mendominasi industri saat ini, sebuah band trio asal Indonesia berhasil mencuri perhatian dengan sentuhan pop retro khas tahun 80-an. Mereka adalah Wijaya 80, kelompok musik yang tak hanya menawarkan nada dan irama, tetapi juga membawa pendengarnya kembali ke masa keemasan musik pop Indonesia. Jika melihat orang di balik dari Wijaya 80 sebenarnya tak asing lagi, dengan suara yang khas dan aransemen yang memikat, Wijaya 80 sukses menghadirkan angin segar sekaligus nostalgia dalam setiap karyanya.

[irp]

Mengenal Wijaya 80: Trio Berbakat dengan Cita Rasa Klasik

Wijaya 80 bukan nama asing bagi pecinta musik Tanah Air. Band ini digawangi oleh tiga musisi berbakat: Ardhito Pramono, Erikson Jayanto, dan Hezky Joe. Ketiganya membawa pengalaman dan warna musik yang berbeda, menciptakan harmoni unik yang sulit dilupkan. Mengusung genre pop dengan nuansa retro, Wijaya 80 menghadirkan lagu-lagu yang terasa familiar namun tetap relevan di era digital.

Salah satu karya terbaru mereka, “Terakhir Kali,” yang dirilis pada 6 Desember 2024, langsung melejit dan menjadi viral di media sosial. Liriknya yang penuh emosi tentang cinta dan kehilangan, dipadu dengan aransemen khas ala 80-an, membuat lagu ini kerap dijadikan backsound konten bertema perpisahan di TikTok dan Instagram. Kesuksesan ini membuktikan bahwa musik retro masih punya tempat di hati pendengar masa kini.

[irp]





Perjalanan Karier dan Profil Anggota Wijaya 80

  • Ardhito Pramono: Suara Bariton yang Menyentuh Jiwa
    Ardhito Pramono, lahir di Jakarta pada 22 Mei 1995, adalah sosok di balik vokal khas Wijaya 80. Pria berusia 29 tahun ini memulai kariernya sejak 2013, dikenal lewat cover lagu di media sosial yang berhasil memikat banyak penggemar. Tak hanya penyanyi, Ardhito juga seorang penulis lagu, aktor, dan penyiar radio. Gaya musiknya yang intim dengan sentuhan pop dan jazz menjadikannya salah satu musisi serba bisa di Indonesia.
  • Erikson Jayanto: Maestro di Balik Keyboard
    Erikson Jayanto, berasal dari Jawa Barat, adalah otak di balik aransemen musik Wijaya 80 yang kaya dan penuh karakter. Sebagai keyboardist dan produser musik, ia telah berkontribusi untuk berbagai musisi tanah air. Lulusan Institut Kesenian Jakarta ini aktif di dunia musik sejak 2014, membawa keahliannya dalam menciptakan nada-nada yang memanjakan telinga.
  • Hezky Joe: Gitaris dengan Jiwa Jazz
    Hezky Joe, lahir di Jakarta pada 6 Juli 1991, melengkapi trio ini dengan keahlian bermain gitar dan menulis lagu. Berusia 32 tahun, Hezky dikenal di skena musik jazz melalui proyek MLD Jazz Project dan Hezky Joe Sextet. Meski tak berasal dari keluarga musisi, ia membuktikan bahwa passion dan dedikasi mampu mengantarkannya ke panggung besar bersama Wijaya 80.

[irp]

Karya yang Menggugah dan Rencana ke Depan

Wijaya 80 tak sekadar menghidupkan kembali musik era 80-an, tetapi juga memberikan sentuhan modern yang membuatnya mudah diterima generasi muda. Selain “Terakhir Kali,” single seperti “Seharusnya Aku” juga menunjukkan kekuatan mereka dalam mengemas emosi dalam nada. Dengan rencana peluncuran album mini pada 2025, band ini bertekad terus berkarya, menghadirkan musik berkualitas yang mampu menyeimbangkan nostalgia dan tren kekinian.

profil dan biodata wijaya 80

Biodata Singkat Wijaya 80

  • Nama Band: Wijaya 80
  • Asal: Indonesia
  • Genre: Pop Retro 80-an
  • Anggota: Ardhito Pramono (vokal), Erikson Jayanto (keyboard), Hezky Joe (gitar)
  • Single Hits: “Seharusnya Aku,” “Terakhir Kali”
  • Tahun Aktif: 2014 – sekarang

[irp]

Mengapa Wijaya 80 Begitu Digemari?

Keunikan Wijaya 80 terletak pada kemampuan mereka menggabungkan elemen klasik dan kekinian. Musik mereka bukan sekadar hiburan, melainkan jembatan yang menghubungkan generasi lama dan baru. Bagi yang rindu era kaset dan radio FM, Wijaya 80 adalah pelipur lara. Bagi anak muda, mereka adalah bukti bahwa musik retro bisa tetap keren dan relevan.

Dengan talenta mumpuni dan semangat untuk terus berinovasi, Wijaya 80 tak hanya menjadi band trio biasa. Mereka adalah simbol kebangkitan musik pop Indonesia yang timeless, siap mengukir jejak lebih dalam di industri musik Tanah Air. Jadi, sudahkah kamu mendengarkan “Terakhir Kali” hari ini?



***

ikuti kami di Google News
Shares: