Events

Best of the Best Anthology of Indonesian Music Getarkan Pendopo Lobby The Apurva Kempinski Bali

Antologi Musik Indonesia Edisi Keenam di The Apurva Kempinski

promo pembuatan website bulan ini di balihoster

 

 

INIMUSIK.COM – Antologi Musik Indonesia kembali bergulir dan sukses mengguncang Pendopo Lobby The Apurva Kempinski Bali pada Jumat, 8 November 2024 malam. Edisi keenam ini sekaligus melanjutkan kampanye Powerful Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika lewat kriya musik Indonesia. Tentunya tak terlupakan 3 sosok di balik Antologi Musik Indonesia yakni Aksan Sjuman, Indra Lesmana dan Raul Renanda.

 

Masing-masing datang dari latar belakang berbeda seperti Aksan Sjuman; musisi ternama dan salah satu penulis buku ‘Antologi Musik Indonesia, Indra Lesmana; komposer dan penulis lagu jazz ternama, bersama Raul Renanda; artis dan desainer terkemuka.





 

Malam itu, lantunan musik dikumandangkan hasil dari kurasi penampilan sejak edisi pertama namun dengan dengan mengangkat kembali lima genre musik: jazz, pop, rock, dangdut, dan 80’s melancholy. Melody Siagian, selaku Director of Marketing The Apurva Kempinski Bali menyebutkan bahwa pertunjukkan itu akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi penonton, bahkan bisa membangkitkan lagi kenangan indah di masa dulu.

Baca Juga:  Lexiconcert, Isyana Sarasvati Gabungkan Kosep Teatrikal

“Menyajikan pengalaman pertujukan musik yang luar biasa, acara ‘Best of the Best: Anthology of Indonesian Music’ dilengkapi dengan diskusi interaktif dan penampilan eksklusif oleh musisi jazz ternama Indonesia, seperti Indra Lesmana dan Aksan Sjuman,” ungkapnya.

 

Adapun para artis terkemuka lainnya yang turut berpartisipasi adalah Tompi, penyanyi jazz ternama di Indonesia, memiliki gaya vokal yang terpengaruhi oleh budaya dan teknik vokal tradisional dari Aceh, terpancar dalam narasi pribadi dan bergema dalam karya – karyanya.

Baca Juga:  HUT ke-72 Yayasan Dwijendra: Merayakan 72 Tahun Dedikasi di Dunia Pendidikan


Oppie Andaresta, penyanyi dan penulis lagu pop dan rock tenar pada tahun 90-an, dikenal dengan lagu-lagunya yang bernuansa isu sosial. Serta, Nesia Ardi, yang berasal dari keluarga musisi, adalah salah satu penyanyi Jazz yang diakui oleh karena perpaduan unik antara suara tradisional Indonesia dan jazz kontemporer yang dibawakannya.



 

Selain itu, diskusi interaktif ini mengubah pertunjukan musik menjadi sebuah pengalaman edukatif yang memperdalam pengetahuan penonton akan musik Indonesia beserta akar budayanya.

 

Kolaborasi istimewa ini dimulai pada Maret 2023 lalu, saat Aksan Sjuman pertama kali memperkenalkan buku inovatifnya ‘Antologi Musik Indonesia’ di L’Atelier by Cyril Kongo – lounge ikonik The Apurva Kempinski Bali. Dengan bekerja sama The Apurva Kempinski Bali, Aksan Sjuman bersama dengan Raul Renanda, dan Indra Lesmana mengembangkan inisiatif ini melalui berbagai acara imersif yang merayakan sejarah musik Indonesia dengan menyatukannya dengan alunan aransemen jazz.

Baca Juga:  Jago Cover dan Aransemen Musik? Test Kemampuan di Festival RareAngon Sejati

Setelah sukses dengan ‘Anthology of Indonesian Music Vol. I’, ‘Pop: Anthology of Indonesian Music Vol. II’, ‘Rock Anthology’, ‘The Depth, Dream and Decades of Dangdut’, dan ’80’s Melancholy’, edisi keenam ‘Best of the Best: Anthology of Indonesian Music’ menyatukan pilihan musik terbaik dari kelima seri sebelumnya, dan menghasilkan perjalanan musik yang menarik.

 

Lagu-lagu klasik yang tidak lekang oleh waktu seperti ‘Kisah Kasih di Sekolah’ karya Chrisye, ‘Begadang’ oleh raja dangdut Rhoma Irama, dan salah satu lagu favorit sepanjang masa oleh Tompi ‘Menhujam Jantungku’ didengarkan di seluruh lobi dan membawa pendengar kepada kenangan – kenangan masa lampau. ‘Best of the Best: Anthology of Indonesian Music’ diakhiri dengan ‘Ini Rindu’ karya Farid Hardja dan Lucky Resha yang berhasil memeriahkan energi penonton.

Baca Juga:  Antologi Musik Indonesia: Rock Anthology, Perjalanan Musik Rock era 1960 hingga 2000

Pada tahun 1980-an, banyak lagu-lagu dari berbagai pencipta lagu meraih popularitas luar biasa dan diterima oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang. Era ini sangat memengaruhi perkembangan musik Indonesia hingga saat ini dan menjadi inti utama dalam pembahasan di acara ‘Anthology of Indonesian Music’.

 

“Sebagai perwakilan dari generasi sebelumnya, kami menyadari bahwa generasi muda memiliki suara dalam hal ini, dan sungguh mengasyikkan untuk menyaksikan adanya interaksi antargenerasi,” kata Indra Lesmana, didampingi Aksan Sjuman, dan Raul Renanda. ***

ikuti kami di Google News
Shares: