Pianis kelahiran Denpasar, Erik Sondhy kembali merilis single teranyarnya bertajuk “Sudah Cukup” melalui platform digital. Berbeda dari biasnya, Erik kali ini tampil secara solo. Bukan hanya bermain piano, ia juga menyanyikan sendiri lagunya.
“Ini adalah single pertama di mana saya menyanyikannya sendiri, karena kalau meminta penyanyi lain saya rasa belum saatnya terlebih kondisi seperti sekarang. Jadi saya memutuskan untuk nyanyikan sendiri saja, dari pada karyanya nanti membeku dan tidak menjadi apa apa,” ujar penyanyi bernama lengkap Eurysondhy Andrean John Imanuel.
Sebagaimana dilansir melalui siaran perss yang masuk ke redaksi inimusik.com, Kamis (20/08/2020), lagu itu berkisah tentang keinginan seseorang untuk keluar dari zona nyaman. Bahkan menurut penyanyi kelahiran 10 April ini adalah apa yang ia rasakan sendiri. “Stagnan, merasa hidup begini-begini saja, tidak ada kemajuan,”ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, ia ingin keluar dari “zona nyaman” itu dengan melakukan sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Sesuatu yang di luar kebiasaan yang selama ini cenderung ia hindari. “Rekamannya sendiri mengambil dua tempat berbeda yakni di Jakarta dan Bali,”sambungnya.
Tentang Erik Sondhy
Bermusik sejak kecil, musisi yang mengidolakan The Beatles ini bahkan telah memiliki keinginan untuk menjadi musisi terkenal. Sejak awal sukung dari pasangan seorang pria pemandu wisata asal Manado yang fasih berbahasa Belanda dengan seorang wanita penari dari Bali, Ni Luh Putu Sri Nulatri Sedani ini berlatih bermain gitar, dan selanjutnya juga mulai belajar cara bermain piano.
Sempat “berkelana” di Bandung untuk melanjutkan sekolah sembari menimba pengalaman bermusik, Erik makin intens menggeluti jazz ketika sempat memutuskan tinggal di Yogyakarta.
Di kota ini, Erik menemukan banyak teman musisi dan makin jatuh cinta dengan musik Jazz. Dari sini pula ia mengukir prestrasi secara nasional. Barulah tahun 2000 ia kembali ke Bali dan membentuk Jiwa Band bersama Rio Sidik (terompet), Ito Kurdhi (bass), Koko Harsoe (gitar) dan Sonny Riwis (drum).
Setelah band ini bubar 2002, dengan formasi Erik (keyboard), Rio Sidik (terompet), Koko Harsue (gitar), Doddy Sambodo (bass) dan Oni Pah (drum) muncul Svara Band. Tahun 2007, Erik memunculkan Erik Sondhy Project (ESP) dan merilis album pertamanya, “Introducing Trio 07”.
Tahun 2012, Erik Sondhy Project bekerja dengan trio bernama Karma Jazz Trio, yang memiliki anggota Erik Sondhy (rhodes), Sandy Winarta (drum) dan Indra Gupta (bass) dan menghasilkan album berjudul “Karma”.
Juni 2015, Erik Sondhy pergi ke London, Inggris, untuk merekam album ketiganya di Abbey Road Studio, yang dirilis tahun 2016. Album ke-4 “Meditation” dirilis 2017, dan yang terbaru “The Gift of Love” di tahun 2018.
Sepanjang kariernya, Erik banyak tampil dengan berbagai artis Indonesia juga musisi luar negeri. Ia juga acap mengisi festival musik jazz baik di Tanah Air hingga ke luar negeri. (Red/Dhi/IMC)
ikuti kami di Google News