Nanoe Biroe! Ya tentu nama ini sudah tak sing lagi di telinga pendengar musik Bali. Jika ditanya apa yang terlintas jika mendengar nama Nanoe Biroe mungkin saja BADUDA (Tai Urek…).
Kata Baduda sendiri merupakan nama fans dari Nanoe Biroe yang juga merupakan singkatan dari Bali Dukung Damai, di sampaing menurut Nanoe, kata Baduda, Tai Urek merupakan istilah leluhur yang dia sendiri masih mendalaminya.
Selain itu, sosok Nanoe Biroe juga cukup berbeda dari lainnya, bukan hanya rambutnya yang gimbal namun dari sepatunya yang selalu berbeda.
Menurutnya bukan sekedar ciri melainkan ada makna yang terkandung di dalamnya. Dia menyebutkan bahwa dalam perbedaan pun akan selalu bisa berjalan beriringan.
Juga ada hal unik lain yang selalu dia lakukan yani saat meluncurkan album, Nanoe selalu merayakannya dengan cara berbeda mulai dari pecahkan rekor, memilih angka yang unik dan sebagainya.
Bernama asli Made Murditha, sosok Nanoe Biroe merupakan apa yang selama ini dipikirkan oleh sebagaian orang. Tema yang diangkat dalam karyanya tidak hanya cinta namun juga kejadian kelam seperti tragedi Bom Bali.
Nanoe Biroe merupakan solois yang sebelum dikenal luas lebih dulu dibesarkan oleh Biroe band. Nama band ini pula yang dijadikan nama belakangnya hingga kini.
Prestasi Nanoe Biroe dalam bermusik baik sebelum atau pun sudah dikenal seperti sekarang tak bisa dipandang sebelah mata.
Saat bersama Biroe bandd, Nanoe pernah mewakiliki Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam Festival Rock di Surabaya (1998).
Sekedar informasi, pecahan dari Biroe band ini juga nantinya akan menjadi cikal bakal band besar di Bali. Nanoe Biroe membentuk Biroe bersama Parta Wijaya (gitar), Ogix (bass), Lanang (keyboard), Hari PW (gitar) dan Reza (drum).
Nantinya, Lanang akan bergabung bersama Lolot Band sebagai basis, kemudian Hari PW (gitar) dan Ogix (bass) bergabung dengan Juniarta membentuk Bintang band.
Dalam festival itu, Biroe band berhasil menjadi juara 1 dan berkesempatan bergabung dialbum FESTIVAL ROCK IX LOG ZHELEBOUR yg edar Nasional.
Formasi awal ini juga telah melahirkan album berjudul Langkah Awal sebelum akhirnya tahun 2004 mereka hiatus. Vakum dari band, Nanoe kemudian masih melanjutkan perjalanannya dengan membina anak-anak Panti Asuhan Dharma Jati II hingga melahirkan 1 album Nyonto I Semut.
Hingga setahun berselang tepatnya 2005 ia memutuskan untuk solo karir dengan nama Nanoe Biroe. Di bawah bendera Jayagiri Productions, debut album Suba Kadung Metulis dirilis. Memuat 12 lagu, album ini sukses terjual hingga 48 ribu copy.
Namun jika menelisik lagi, Nanoe Biroe bisa dikatakan sebagai generasi kedua setelah Lolot di khazanah rock Bali Arternatif.
Bahkan, saat itu, penjualan album Nanoe Biroe melampaui Lolot yang hanya terjual 75 ribu copy. Nanoe Biro setidaknya telah melahirkan album Matunangan Ajak Dewa (2007), Transisi Mimpi (2008), m3tamorforia (2009), + Positif (2010), Edisi Hut BMB ke-5 (2010), Matur5uksma (2011), Timpal Sujati (2012).
Di luar itu, nanoe juga pernah merilis Kompilasi Baduda Idol I (2007). Dari album Kompilasi Baduda Idol I (2007) ini juga melahirkan beberapa band yang masih cukup aktif hingga saat ini yakni Mercy band.
Dan dialbum + Positif (2010), Nanoe Biroe juga melahirkan satu band yang cukup apik pada masa itu yang dia berinama Badudawati dengan lagu andalan Ulian Cinta.
Badudawati ini beranggotakan 6 orang yakni YuPink (vokal), D-Bie (drum), Octa (bass), Cyntya (Keyboard),YuThey & Gix (Gitar).
Nanoe Biroe juga memiliki segudang prestasi lain seperti rekor MURI dan penghargaan khusus.
Dan berikut adalah prestasi Nanoe Biroe
Vokal dan Musik
Vocalis terbaik Sunday Music Fiesta 1999
Vocalis terbaik Festival Pelajar Se-Bali 2000
Vocalis terbaik Shogun Anyar 2000
Vocalis terbaik Fest. Musik Se-Jawa Timur 2000
Juara I Sunday Music Fiesta 1999
Juara III Noceng Band Competition 1999
Juara III Festival Rock Pelajar 1999
Juara III Festival Rock Pelajar Se-Bali
Juara III Festival Gong 2000
Juara II Festival Pelajar Filateli 2000
Juara II Festival Fruit Tea 2000
Juara I Festival Shogun Anyar 2000
Juara I Festival Band Gong Gaul 2000 Surabaya
Juara II Festival band Equilibrium
Juara I Rock Log Zhelebour se-Bali dan NTT, 2002
Besar Fest. Rock Log Zhelebour se-Indonesia
Penghargaan:
Pencipta lagu Terbaik Denpost Award 2005
Pendatang Baru Terbaik Pria Gita Denpost Award 2006
Lagu Terbaik Gita Denpost Award 2006
Album Terbaik Gita Denpost Award 2006
Sampul Album Terbaik Gita Denpost Award 2006
Duta Wicara Lingkungan, Kementrian Lingkungan Hidup, 2006
Sampul Album Terbaik Gita Denpost Award 2007
Duta Remaja Peduli AIDS, Aliansi Peduli AIDS, 2007
Musisi Peduli AIDS, Gubernur Bali, 2007
Penghargaan Pengabdian Kemanusiaan, PMI Bali 2008
Lagu Terpopuler Radar Bali Award 2009
Penghargaan khusus “Inovator” Radar Bali Award 2009
Artis Bali Terfavorit Gita Utama Nugraha 2009
Musisi/ Penyanyi Kreatif Gita Utama Nugraha 2009
Peduli Sungai Bersih, Walikota Denpasar, 2010
AIDS Day Appreciation, DPD RI & KMDGS, 2010
Penghargaan Bantuan Kemanusiaan di Wasior, Merapi dan Wasior, PMI, 2010
Rekor MURI:
Rekor MURI untuk sampul album musik terpanjang (1 meter). (2007)
Rekor MURI untuk penyanyi berkemampuan bernyanyi terlama 80 Jam non stop (7-11 Mei 2010).
Rekor MURI untuk sampul album musik dengan tanda tangan terbanyak. (2007)
Itulah profil singkat Nanoe Biroe dirangkum dari beragam sumber.
[Redaksi/DHI/IMC]
ikuti kami di Google News
ikuti kami di Google News