Sebanyak sepuluh penyanyi anak-anak dan remaja yang tergabung dalam album kompilasi “Sesana Alit-alit Bali Mautama” tampil memukau saat pesta peluncuran album perdana itu dilangsungkan di kawasan Denpasar. Jumat (31/7/2020).
Dewa Sujana selaku Pimpinan Dewata Creative (DC) mengatakan jika album ini berbeda dari album kompilasi yang serupa. Dewata Creative memasukkan konsep Tri Hita Karana sebagai filosofi kehidupan sehari-hari masyarakat Bali di album itu.
Pun jika dilihat, biasanya album kompilasi pasti akan memakai salah satu judul lagu yang ada di album itu sedangkan Dewata Creative tidak melakukannya. Hal ini dilakukaan sebagai bentuk strategi agar masyarakat penasaran serta mau mendengar seluruh lagu yang ada pada album tersebut.
“Sehingga tidak juga ada kesan yang mendominasi, judul yang kami gunakan pun cukup mewakiliki semua lagu yang ada di album ini,”kata Dewa Sujana kepada inimusik.com.
Lebih lanjut disampaikan, seluruh lagu yang terdapat pada album itu telah dilengkapi dengan video clip dan album fisiknya pun dicetak terbatas yakni 100 keping dengan harga 30 ribu.
“Seluruh lagu sudah dirilis ke YouTube sedangkan untuk album fisik ini kami cetak agar bisa diputar di mobil atau di rumah dan terbukti menurut data dari team kami, pesanan untuk cetak fisik cukup banyak,”sambungnya.
Kemudian dari sisi pemilihan materi, menurutnya tidak asal comot dan seakan memaksakan kehendak. Anak-anak diberikan beberapa materi dan diminta untuk menyanyikannya sehingga jika dirasa sudah pas barulah diproses. “Bahkan ada satu anak samapi tiga kali ganti lagu,”paparnya.
Mereka yang tergabung dalam album kompilasi ini adalah Chefi Defi (Sang Hyang Dewi Saraswati), Gek Ita (Astungkara), Rani Iswari (Makejang Buat Iraga), Bulan Manohara (Bulan Jegeg), Ciesta Anindia (Sesatya Matan Ai), Nadia Paramita (Ibu Setata di Hati), Ayu Mah Maharani (Alit-alit Dewata) Gung Yeis (Menek Bajang), Vania Sakanti (Ngulgulin Hati), dan Mawar Pradnya (Metulis di Hati).
Dan untuk penggarapan musik lagu pada album ini secara langsung ditangani oleh Dewa Sujana kecuali lagu “Metulis di Hati” yang diserahkan ke Dek Artha. Kemudian untuk video clipnya digarap oleh Gede Purnama Jaya dari Visual Room. “Sembilan lagu diciptakan oleh Dewa Mayu dan lagu Makejang Buat Iraga merupakan ciptaan dari De Alot penyanyi “senior” di blantika musik pop Bali.
Sempat Tertunda dan Lakukan Charity
Peluncuran album kompilasi “Sesana Alit-alit Bali Mautama” Sempat tertunda karena pandemi Covid-19 yang mana awalnya launching ini akan digelar pada bulan Mei namun akhirnya diundur sampai bulan Juli 2020.
Pun tidak sekedar pesta perayaan saja, Dewata Creative mengemas acara itu dengan baik dan diisi dengan charity yang juga melibatkan seluruh undangan yang hadir dan dana yang terkumpul pun diserahkan langsung ke SLB Driaraba. (Red/GAN/IMC)
ikuti kami di Google News