Kondisi iklim yang terjadi belakangan ini menjadi moment terbaik yang dipilih oleh Scared Of Bums untuk merilis video clip dari single “Rise To The End” yang secara visual cukup jelas menampilkan kondisi-kondisi alam yang sudah semakin berubah.
“Lokasi shooting di Taman Nasional Baluran dan Gunung Bromo, itu dipilih oleh Erick Est sebagai sutradara video clip kami,”ucap Nova sang drummer.
Single yang diambil dari album kedua “Let’s Turn On Fire” (2013) ini konsepnya bercerita secara surealis yangmenghadirkan kontradiksi antara mimpi dan realita menjadi nyata dalam visual yang memperlihatkan objek nyata dalam keadaan yang tidak mungkin terjadi, seperti dalam mimpiatau alam bawah sadar manusia.
“Lagu ini mengandung banyak arti. Di lagu ini kami menyuarakan semangat, pantang menyerah mempertahankan apa yang kita yakini sampai akhir,”sambungnya.
Menurutnya, banyak pengalaman menarik dialami saat proses syuting semisal di TamanNasional Baluran, kamera drone sempat jatuh dan kemudian diperingati penjaga pos Taman Nasional Baluran untuk menjaga ketenangan banteng liar penghuni Taman Nasional. “Sempat tertunda sehari karena saat itu terjadi hujan angin,”paparnya.
Rilisnya video clip itu sebagai jembatan ke album terbaru mereka yang bertajuk “Delay” yang rencananya rilis di akhir tahun 2019. “Tidak langsung album tapi rilis single pertama dari album ke-3 kami dalam beberapa minggu ini,”terangnya.
Band yang beranggotakan Eka (Vocal/Guitar), Arx (Bass, Back Vocal), Eka (Lead Gitar) dan Nova (Drums) ini akan melepas karyanya secara utuh melalui kanal digital.
Jarak 6 tahun dari album terakhir Scared Of Bums tidak membuat band ini turun pamor. Penggemar Scare Of Bums yang sering disebut “5013mc” (Scared Of Bums Mos Pit Crew) selalu membludak memenuhi festival-festival musik dengan kapasitas penonton ribuan.
Penampilan terakhir Scared Of Bums di acara Carnival Of Rock yang diselenggarakan Pemerintah Propinsi Bali di Panggung Terbuka Ardha Candra, 06 nopember 2019 silam memberikan kesempatan band ini untuk menyuarakan perjuangan “Bali Tolak Reklamasi” dihadapan Pemerintah Propinsi Bali dengan membawakan lagu “Kepalkan Tangan Kiri”.
“Moment ini juga direspon oleh penonton dari Desa Adat/Pakraman Sumerta dengan membawa atribut for Bali ke atas panggung,”tutupnya. (Red/Pra/IMC)
ikuti kami di Google News