Berani tampil beda ditengah arus minstream hebat. Itulah kata yagn sangat relevan untuk menggambarkan band yang menyebut dirinya sebagai East Groove Experience yang hadir dengan nuansa vintage ala tahun 60’an.
Lewat single perdana “Aligment”, mereka siap merasuki pikiran siapa saja yang mendengarkan musik mereka dan ini menjadi langkah perdana band yang baru berdiri pada awal tahun 2019 itu.
Band yang digawangi oleh Ary Arseno (Gitar Vocal), Mahmud Yunus (drum) dan Rifqi Khilmi (bass) ini sepakat untuk bermain digenre psychedelic nan surealis. “Kami band asli Bali dan inilah kami yang siap untuk merasukimu,”ungkap Ary Arseno. Kamis (4/4/2020).
Meski terdengar absurd mereka sejatinya tengah bereksplorasi sebab mereka mengerjakan karya secara mandiri. “Berat juga! Soalnya pengerjaanya sendiri. Mulai dari rekaman, mixing, mastering dll. Tapi asik juga sambil banyak belajar,”sambugnya.
Pemilihan genre psychedelic, lanjut Ary, merupakan aliran yang paling cocok di mana mereka terbebas dalam melakukan ekplorasi diri. “Bebas gak ada aturan yang baku. Murni dari espresi jiwa,”terangnya.
Selain bebas, menurutnya musik yang menuai masa kejayaannya pada era 60’an hingga pertengahan 70’an itu, memiliki ciri yang kontemplatif.
“Sepertinya kami punya kewajiban moral untuk memberi pesan tersebut ke zaman sekarang ini yang notaben lebih banyak “terkekang” daripada orang yang “bebas”,”paparnya lagi.
Perkembangan skena musik Bali yang cukup dinamis memberi banyak alternatif orang dalam memilih. Meski begitu, dengan penerimaan orang yang berbeda-beda, cukup memberi pengalaman bagi East Groove.
Dalam perkembnganya, jenis musik ini di era awal menjadi oasis bagi musisi yang haus akan penyampaian visi hingga ekspresi jiwa dan mental.
Kini, East Groove sedang sibuk menyiapkan album perdana mereka. Setidaknya sudah ada 3 hingga 4 lagu yang sudah dipersiapkan di album perdananya. “Gak muluk-muluk deh, harapanya bikin album dan ngadain tour,”pungkasnya. (Red/Pra/IMC)
ikuti kami di Google News