Mang Jana akhirnya kembali berkarya setelah cukup lama hiatus. Penyanyi yang dikenal lewat sing Kena kecangkik dan Manis Batu ini akhirnya mengobati kerinduan fansnya.
Lewat lagu Setonden Pawah, pria yang juga menjabat sebagai kepala desa Tumbak bayuh ini menyapa penggemar musik Bali.
Menurut penyanyi kelahiran Landih 1978 ini sekembalinya ke belantikan lagu pop Bali tiada lain sebagai tempat pelarian.
Dia menyebutkan bahwa ketika sang istri meninggal dunia, dia sempat merasa stress dan hanya menyanyi yang bisa mengobati rasa duka tersebut.
“Hanya menyanyi yang membuat saya mejadi tenang, sehingga saya live di medosos dan beberapa di atantaranya baru ngeh jika saya bisa menyanyi,” terangnya saat ditemui pada Senin, 5 Desember 2022 di Denpasar.
Lebih jauh tentang itu, lagu Setonden Pawah merupakan kisah pribadinya yang diciptakan oleh Dewa Mayura.
Ide dari lagu itu pun ia dapatkan saat ngobrol ketika dirinya tengah melakukan live. “Setonden Pawarh (sebelum ompong- bahasa Indonesia red) senang-senang dulu menghibur diri ya dengan menyanyi,” tuturnya sembari tertawa.
Lagu Setonden Pawah juga sudah dilengkapi dengan video klip yang digarap oleh Andy Duarsa. Di mana ke depannya, pernyanyi bernama lengkap I Nyoman Sarjana ini lebih mengedepankan tema lagu yang kocak namun tetap tidak terlepas dari realitas kehidupan.
“Salah satunya ada juga beberapa yang diambil dari kisah nyata yang saya alami,” ungkapnya.
Perjalanan Karir Mang Jana
Adalah sosok Wayan Sudiana (alm.) orang di balik kemunculan nama Mang Jana di belantika musik Bali.
Wayan Sudiana sendiri merupakan produser dari Canting Camplung Record. Melalui album kompilasi yang dirilis, Mang Jana mulai dikenal lewat dua lagu Kena kecangkik dan Layang-Layang.
kedua lagu itu merupakan ciptaan dari Ketut Wanata. Mang Jana bergabung dnegan Canting Camplung Record pada tahun 1999.
Mang Jana juga sempat bergabung dengan Bali Record pada tahun 2010 yang setahun kemudian memutuskan berlambuh ke Aneka Record.
Di Aneka Record, Mang Jana berhasil melepas album penuh untuk pertama kalinya lewat album Kepasilan dan Kegurat di Hati.
Ada hal menarik yang dari sosok penyanyi senior yang satu ini, dia menuturkan bahwa tak sedikit pun terfikir menjadi seorang penyanyi bahkan bisa menjadi pejabat desa.
“Saya berasal dari pelosok desa yang saat itu mustahil untuk bisa merekam sebuah lagu. Maka ini semua mengalir begitu saja,” terangnya.
Kemudian menjadi kepala desa pun karena dukungan dan dirinya sempat menolak beberapa kali tawaran itu (kepala desa-red).
“Saya tolak beberapa kali tawaran itu karena ya memang saya tidak mengerti tetang itu. Bahkan setelah menjabat saya perlu waktu 1 tahun untuk benar-benar memahaminya,” terangnya.
Ke depan, Mang Jana pun belum berfikir untuk melanjutkan ke jenjang DPR atau setingkatnya.
Terkait karya, saat ini dirinya tengah mempersiapkan beberapa karya yang akan dilepas ke publik.
Mang Jana terakhir kali merilis karya pada 2013 lewat lagu Cucune Nakal kemudian ia vakum dari blantika pop Bali.
[Redaksi/DHI/IMC]
ikuti kami di Google News