Ruang Usik

NGERI! Negara Ini Tangkap Orang yang Ketahuan Bermain Musik

iwan fals aku sayang kamu chord

INIMUSIK.COM – Pemerintahan Taliban di Afghanistan kembali menunjukkan pendekatan keras terhadap seni dan budaya. Sebanyak 14 warga di Provinsi Takhar, Afghanistan Utara, ditangkap karena kedapatan memainkan alat musik dan bernyanyi. Penangkapan ini merupakan bagian dari kebijakan kontroversial Taliban yang melarang musik sejak mereka mengambil alih kekuasaan pada 2021.

Operasi Penangkapan di Takhar

Menurut laporan AFP pada Sabtu, 10 Mei 2025, operasi penangkapan berlangsung pada Kamis, 8 Mei 2025 malam di sebuah rumah di Takhar. Kepolisian setempat menyebutkan bahwa ke-14 individu tersebut berkumpul untuk bermain musik dan menyanyi, sebuah aktivitas yang dianggap mengganggu ketenangan warga sekitar. Saat ini, mereka masih menjalani proses penyelidikan lebih lanjut.

Kebijakan Anti-Musik Taliban

Sejak berkuasa, Taliban memberlakukan aturan-aturan yang mencerminkan interpretasi ketat mereka terhadap hukum Islam. Salah satu yang paling mencolok adalah pelarangan total musik di ruang publik. Pertunjukan langsung, pemutaran lagu di restoran, mobil, radio, hingga televisi dilarang keras. Bahkan, sekolah musik ditutup, dan alat musik serta perangkat suara dimusnahkan atau dibakar dengan dalih bahwa musik merusak moral dan menciptakan gangguan sosial.

Pernikahan, yang biasanya dirayakan dengan musik dan tarian, kini harus berlangsung tanpa iringan musik. Meski begitu, beberapa kelompok wanita masih berani menggelar acara musik secara sembunyi-sembunyi, menantang risiko hukuman berat.

Dampak pada Komunitas Musisi

Kebijakan ini telah memukul keras komunitas musisi di Afghanistan. Banyak seniman memilih melarikan diri ke luar negeri, baik karena takut akan penindasan maupun karena kehilangan mata pencaharian. Mereka yang bertahan di Afghanistan didorong untuk beralih ke puisi Islami atau nyanyian vokal tanpa iringan alat musik—satu-satunya bentuk ekspresi seni yang diizinkan. Pola ini mengingatkan pada era pemerintahan Taliban sebelumnya (1996–2001), ketika musik juga berada di bawah tekanan serupa.

Kontroversi Global

Pelarangan musik oleh Taliban memicu perdebatan global tentang kebebasan berekspresi dan pelestarian budaya. Musik, yang selama berabad-abad menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Afghanistan, kini terancam punah di bawah rezim yang memprioritaskan kontrol ideologis. Sementara Taliban berargumen bahwa larangan ini sesuai dengan ajaran Islam, banyak pihak menilai kebijakan tersebut sebagai bentuk penindasan terhadap kreativitas dan identitas budaya.





Di tengah tekanan ini, musisi Afghanistan yang masih bertahan atau yang telah mengungsi terus berjuang untuk menjaga warisan seni mereka. Beberapa di antaranya menggunakan platform digital untuk tetap berkarya, meski dengan risiko besar.

***

ikuti kami di Google News
Shares: