Bali

Panca Yadnya Gung Mas di Tengah Wabah Covid-19

Panca Yadnya menjadi lagu teranyar dari Gung Mas yang telah dirilis secara digital. Sejatinya, lagu yang telah selesai penggarapan pada Februari lalu ini merupakan bagian dari rencana rilis album kedua Gung Mas setelah album “Ngrastitiang Bali” yang dirilis dua tahun silam.
Gung Mas/ Inimusik

promo pembuatan website bulan ini di balihoster

Panca Yadnya menjadi lagu teranyar dari Gung Mas yang telah dirilis secara digital. Sejatinya, lagu yang telah selesai penggarapan pada Februari lalu ini merupakan bagian dari rencana rilis album kedua Gung Mas setelah album  “Ngrastitiang Bali”  yang dirilis dua tahun silam.

“Karena keterbatasan situasi dan kondisi, sebagaimana kebanyakan musisi dan penyanyi lain, maka kami rilis langsung secara digital,”ungkap Dw.Ag.Bagus Eka Pemayun,SE dan Dw.A.Widiantari ,S.Pd selaku orang tua Gung Mas. Selasa, (7/4/2020).

Baca Juga:  Lirik Lagu Bali Nguyeng Cetok dari Ray Peni

Lagu baru Gung Mas, lanjut Bagus Eka, diharapkan dapat mengingatkan kembali kepada semua kalau upacara yadnya sangat penting dan jangan dilupakan agar kita bisa selalu rahayu. Selain itu, lewat lagu ciptaan Komang Raka ini juga mengajak anak-anak agar mengerti apa itu yadnya, apa itu panca yadnya serta tujuan upacara itu sendiri. “Sehingga, anak-anak bisa lebih memahami agama, adat, dan budayanya dan tentunya regenerasi tetap berlanjut,”paparnya.

Selain menyanyi, Dw.A.A.Istri Mas Widia Pradnyasuari Pemayun juga seorang penari. Ia sering memerankan tokoh sang Dewi Sinta di cerita Ramayana dan bidadari Ken Sulasih di cerita Rajapala.

Baca Juga:  Wegix Oggiest Rilis Percaya Tresna

Selain itu ia bisa main musik gamelan Bali yaitu gender. Di sekolahnya SMPN 1 Gianyar, Gung Mas aktif kegiatan  OSIS dan kegiatan2 sosial lainnya. Alumnus SD Jambe Agung ini juga sering memperoleh juara di bidang akademik dan juara di sekolah.





Sepintas tentang video clip lagu itu, diambil saat karya, saat upacara otonan gung mutiara (adik  Gung Mas no. 3). Saat itu Gung Mas juga diupacarai meraja swala (upacara manusa yadnya menek kelih), upacara pitra yadnya saat pelebon gung kompiang, longsornya gung mas, dan sejumlah upacara lain.

Baca Juga:  Tampil di Taiwan, Parau Merasa Grogi

Diberi judul panca yadnya, lagu ini memuat 5 korban suci yang tulus ikhlas dalam ajaran agama Hindu yang ditujukan kepada Para dewa, rsi atau pandita, pitra atau leluhur, kepada manusia itu sendiri dan kepada Butha kala yang  berada di alam bawah sehingga kehidupan ini menjadi tentram, damai dan harmonis. (Red/Pra/IMC)

ikuti kami di Google News
Shares: