Terjawab sudah teka-teki yang berhembus seputar [XXX] band. Hampir tiga tahun tertidur dan dikabarkan bubar ini akhirnya meluncurkan single perdana mereka yang bertajuk “Aci Rah Pengangon” tepat dihari jadi mereka 10 Oktober bertempat di Jaki Food & Drink Denpasar. Kamis (10/10).
“Di tahun 2017 kami sebenarnya sempat tampil dikawasan Lumintang Denpasar. Kami baik-baik saja dan memang tengah menikmati kesibukan kami di luar music,”kata Rah Tut salah satu vocalis band itu dalam sesi wawancara.
Pria berkacamata ini menerangkan terkait lagu barunya itu secara gamblang, dimana lagu itu secara khusus mengangkat tradisi Perang (siat) Tipat-Bantal di Desa Kapal, Badung. Diketahui bahwa desa Kapal merupakan salah satu desa tradisonal di Bali yang kaya akan keunikan terlebih dari sisi adat dan budaya.
Desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Mengwi Badung-Bali ini memiliki berbagai tradisi unik dan menarik yang masih berlangsung sampai sekarang, salah satunya adalah pelaksanaan Tradisi Aci Rah Pengangon atau yang lebih dikenal oleh masyarakat setempat sebagai Tradisi Perang Tipat-Bantal.
Tradisi yang diklaim langka dan hanya ada di Mengwi ini merupakan sebuah bentuk penghormatan terhadap energi semesta yang menciptakan kehidupan serta sebuah prosesi untuk melestarikan kelangsungan kehidupan itu sendiri dengan konsep menjaga ibu pertiwi/tanah yang merupakan wujud nyata penopang dan pemberi kehidupan bagi setiap makhluk di muka bumi ini.
Dalam upaya mengaktualisasikan lagu tersebut, grup band yang bernaung di bawah bendera Jayagiri Production ini juga sudah melengkapinya dengan sebuah video klip yang cukup kreatif dan inovatif. “Ini sebagai salah satu upaya kami untuk ikut melestarikan dan memperkenalkan tradisi dan budaya yang ada di Bali,”sambungnya.
Sebelumnya, grup band keluarga ini juga sempat merilis video klip lagu Puputan Badung, Omed-Omedan, dan Kebo Iwa. Di album terbarunya ini, lanjut Rah Tut, terdapat beragam lagu mulai dari lagu bertema tradisi, lagu anak-anak hingga bernuansa romansa.
Menariknya, pengenalan ke publik dari lagu terbarunya ini juga dilaksanakan bertepatan dengan kegiatan Ritual Perang (siat) Tipat Bantal di Wantilan Desa Adat, Badung, Minggu (13/10).
Disisi lain, Produser Jayagiri, IGN “Rahman’ Murthana, ST, yang juga manager band [XXX], menuturkan bahwa upaya mengangkat tradisi ritual siat tipat bantal ini sebagai upaya menggugah kecintaan masyarakat terhadap profesi seniman, dan memberi ruang ekspresi dan kreatif inovatif bagi kalangan remaja. “Menguatkan jati diri seniman dalam menjaga dan melestarikan tradisi kearifan lokal Bali,” katanya.
Menariknya lagi, single terbaru dari grup band bersaudara yang digawangi oleh Rahtut, Rahtwo (vokal), Rah Mink (gitar) dan Rah Alit (drum), Angga (bas), Sila (keyboard/gitar) ini dipasarkan secara digital mengikuti perkembangan jaman.
“Kami harapkan lagu ini mampu menembus blantika musik nasional dan global, sehingga musik mebasa Bali tidak stagnan di jalur lokal Bali semata,”tutupnya. (Red/Pra/IMC)
ikuti kami di Google News